Selasa, 16 September 2008

Puasa dan Pembangunan Karakter

Selama satu bulan penuh, kita dituntut untuk melaksanakan perintah puasa, secara norma agama tuntutan tersebut wajib-lah hukumnya tanpa pandang status atau strata sosial seseorang. Setiap perintah yang dianjurkan Allah di dalam kitab suci al-Qur'an tentulah sarat dengan makna dan juga demi kemaslahatan ummat. Di bulan ramadhan yang suci ini kita sebagai ummat Islam diwajibkan berpuasa. Namun, yang perlu kita cermati adalah ada apa dibalik perintah puasa tersebut?. Puasa merupakan ibadah yang sangat istimewah disisi Allah swt, sampai-sampai pahala puasa Allah langsung memberikan ultimatum dalah hal pemberian pahala. dan yang perlu kita cermati juga adalah bahwa dengan puasa kita dapat membangun karakter pribadi-pribadi yang unggul dengan jalan memetik hikma dibalik puasa, jadi bukan hanya sekedar ibadah ritual yang fungsinya untuk menggugurkan kewajiban kita sebagai hamba terhadap sang khaliq.
Bagaimana puasa dapat membangun karakter individu? ada beberapa hal yang urgen dibalik mengerjakan puasa, diantaranya:
1. puasa mendidik individu menahan nafsu. dengan berpuasa, setiap orang mafhum bahwa hal-hal yang diluar bulan ramadhan yang berhubungan dengan kebutuhan dasar seperti makan di siang hari adalah halal dan boleh, namun, dibulan puasa hal tersebut menjadi tidak diperbolehkan meskipun barang yang kita makan milik kita sendiri.
2. puasa mendidik individu untuk meningkatkan keshalehan sosial.mungkin selam ini kebanyakan individu memilki sifat egois mau menang sendiri dan tanpa peduli dengan sesama. akan tetapi dengan adanya bulan puasa kita diajarkan untuk saling berbagi dan bukan sekedar ber empati tanpa berbagi.
3. puasa mendidik individu meningkatkan keshalehan individu. keshalehan sosial juga haruis dibarengi dengan keshalehan individu, dengan puasa ada peningkatan kualitas ibadah secara vertikal antara hamba denga penciptanya. idealnya seseorang yang memiliki keshalehan individu tentunya juga memiliki keshalehan sosial yang tinggi. jadi ada korelasi positif. namun, yang menjadi pertanyaan adalah kenapa banyak orang yang konon menyebut dirinya ahli ibadah tetapi hubungan kemanusian secara horisontal minim, bahkan bersikap egosi dan arogan?
4. puasa mendidik individu hidup disiplin. adanya bulan puasa kita diajarkan untuk hidup disiplin,biasanya diluar bulan puasa kita bangun telat bahkan kesiangan, akan tetapi dengan datangnya bulan puasa kita diajarkan bangun subuh untuk sahur sambil menunggu shalat subuh. selain itu kita akan berusaha untuk tidak membatalkan puasa sebelum tiba waktunya.
5. puasa mendidik kita untuk hidup bersih dari penyakit psikis. iri,dengki, ghiba dan perilaku yang buruk merupakan penyakit psikis yang perlu dihilangkan, dengan adanya puasa kita diajarkan untuk membersihkan penyakit tersebut secara perlahan-lahan tapi pasti. orang yang hidup tanpa membersihkan diri dari penyakit psikis tersebut akan mengalami goncangan jiwa atau memiliki kehidupan emosi yang tidak stabil, hidupnya selalu dirundung duka dan tidak tentram. oleh karena itu dengan adanya moment bulan ramadhan kita harus menghilangkan atau membersihkan penyakit-penyakit psikis tersebut secara perlahan-lahan.
6. dan paling urgen dan ending dari semua hikma puasa adalah mendidik individu yang bertaqwa. apabila kesemua tingkatan tersebut kita bisa melakukan dan ada dalam diri kita sebagai pribadi maka insyaallah kita akan menjadi pribadi yang mendapatkan rihdo Allah baik di dunia maupun di akhirat kelak. aminn!!